
Lembaga pendidikan merupakan basis pendidikan karakter generasi muda Indonesia untuk jangka panjang. Pada tatanan ini, sangat penting menanamkan pendidikan karakter antikorupsi secara berkesinambungan. Anak-anak jika sejak dini tidak dibentengi dengan 9 nilai integritas akan menjadi pribadi yang lemah. Di antara sikap tersebut adalah menganggap rendah kualitas, menyukai budaya instan, tidak percaya diri, tidak disiplin dan sering mengabaikan tanggung jawab. Sikap-sikap negatif semacam ini perlu dijauhkan dari mental orang Indonesia sejak dari masa pendidikan di sekolah dan kampus sebagai tempat pendidikan karakter yang baik.
Pendidikan karakter anti korupsi di lembaga pendidikan dilakukan dengan dua tahapan awal yakni dengan menentukan ruang dan target pembelajaran yang hendak dicapai, lalu selanjutnya dibuat kurikulum yang sesuai untuk mencapai target-target tersebut. Berikut ini tujuan pelaksanaan pendidikan anti korupsi yang dilakukan lembaga pendidikan:
1. Pembentukan Karakter Anti Korupsi Sesuai dengan Tahap Perkembangan Anak
Pembentukan karakter anti korupsi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan mengikuti perkembangan usia anak mulai dari jenjang PAUD, SD hingga Perguruan Tinggi. Pelaksanaan kurikulum yang dijalankan disesuaikan dengan target pembentukan yang hendak dicapai di setiap jenjang pendidikan tersebut. Pola kurikulum yang diajarkan disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak sehingga lebih mudah diterima dan diaplikasikan.
2. Penanaman Pendidikan Anti Korupsi untuk Jangka Panjang
Salah satu pola pengajaran pendidikan anti korupsi yang dilakukan adalah jangka panjang. Kondisi yang sudah sangat parah tidak bisa diatasi dalam waktu sehari atau satu tahun saja, tetapi harus dilakukan bertahun-tahun secara konsisten. Tradisi yang sudah meradang di masyarakat harus dibiaskan dan dipahami sejak dini.
Maka sangat tepat jika di lembaga pendidikan diajarkan pendidikan antikorupsi sebagai pembelajaran yang perlu diberikan kepada generasi muda Indonesia sejak dini. Bukan hanya anak-anak, tetapi orang tua juga penting mempelajari ini.
3. Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi pada Generasi Muda
Ada 9 nilai antikorupsi dari KPK yang penting diajarkan kepada peserta didik untuk membantu membentengi dari sikap korupsi. Sikap-sikap tersebut di antaranya kejujuran, tanggung jawab, kesederhanaan, kepedulian, kemandirian, disiplin, keadilan, kerja keras, dan keberanian.
Oleh karena itulah, pendidikan karakter antikorupsi ini memang harus bisa ditanamkan sejak dini sehingga anak-anak bisa memahami dengan baik apa itu korupsi dan dampaknya pada kehidupan mereka. Tak hanya itu saja, peran orang tua juga sangat penting dalam perkembangan anak. Untuk itulah, diharapkan orang tua menjadi garda terdepan dalam mencegah praktik-praktik korupsi tumbuh subur khususnya di lingkungan keluarga dan masyarakat.
0 Komentar